Sejarah.
Pada 23 mei 1972, sebuah pernyataan bersama ditandatangani oleh Menteri
Pelajaran Malaysia Tun Hussein Onn dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan indonesia
Revisi
Pada tahun 1987, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 0543a/U/1987 tentang Penyempurnaan "Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan". Keputusan menteri ini menyempurnakan
EYD edisi 1975.
Perbedaan dengan ejaan
sebelumnya.
Perbedaan-perbedaan antara
EYD dan ejaan sebelumnya adalah:
'tj'
menjadi 'c' : tjutji → cuci
'dj'
menjadi 'j' : djarak → jarak
'j'
menjadi 'y' : sajang → sayang
'nj'
menjadi 'ny' : njamuk → nyamuk
'sj'
menjadi 'sy' : sjarat → syarat
'ch'
menjadi 'kh' : achir → akhir
awalnya ‘ di-‘ dan kata depan ‘ di’ dibedakan
penulisannya . kata depan ‘di’ pada
contuh “ di rumah” “ di sawah”,
penulisannya di pisahkan dengan sepasi, sementara ‘di-‘ pada dibeli, dimakan
ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Sebelumnya "oe" sudah
menjadi "u" saat Ejaan Van Ophuijsen diganti
dengan Ejaan Republik. Jadi
sebelum EYD, "oe" sudah tidak digunakan.
Untuk
penjelasan lanjutan tentang penulisan tanda
baca, dapat dilihat pada penulisan
tanda baca sesuai EYD
0 komentar:
Posting Komentar